Banyak kejadian Akhir-akhir ini tentang kenakalan Remaja pada masa remaja dan kabar berita pun cepat beredar di masyarakat melalui media sosial. Dan bagaimana kah pendapat kalian mengenai itu sobat?
Pendidikan ada pondasi awal untuk menjadikan anak berilmu pengetahuan dan memiliki moral yang di tanamkan oleh sang pendidik.
Pendidikan yang paling awal adalah pendidikan keluarga. Karena anak tumbuh dan besar di lingkungan keluarga. Oleh sebab itu sebagai orangtua maka harus menyadari peranan tersebut sesuai dengan firman Allah pada QS. At-tahrim : ayat 6 yang berbunyi: "Wahai Orang-orang Beriman, Peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka...".
Ayat tersebut memperingatkan kepada kita semua untuk memelihara diri kita dan keluarga kita dari api Neraka. Jadi tanggng jawab yang terbesar adalah pada pundak seseorang lelaki sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pemimpin di dalam hal mengarungi dunia supaya semua keluarganya selamat dunia dan akhirat. Caranya adalah dengan memerintahkan mereka bertaqwa kepada Allah, menjauhi larangan-Nya dan Mengerjakan apa yang di perintahkan-Nya.
Allah Berfirman dalam Qur'an Surah An-Nisa Ayat 34 yang berbunyi: "Kaum laki-laki itu dalah pemimpin bagi kaum perempuan". Ayat ini telah menegaskan bahwasanya seorang lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan dan setiap kepemimpinan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Tapi fenomena yang terjadi sekarang adalah karena ada ketimpangan atau perubahan tatanan di dalam rumah tangga yang di sebabkan kesetaraan gender yang di gembor-gembor kan oleh aktivis Gender.
Aktivitis Gender Menolak tatanan keluarga yang diberikan oleh Islam dalam membina rumah tangga. Ibu sebagai pendidik pertama dalam keluarga akan kehilangan perannya karena keinginan berperan di dunia luar dan hal ini memang sudah si gembor-gemporkan aktivitis Gender melalui media-media secara halus dan terstruktur.
Di Kutip di situs: http://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2017/05/13/50643/meluruskan-pemahaman-ayat-kepemimpinan-lakilaki-atas-perempuan/
Tahun 2004, Pusat Studi Wanita UIN Yogyakarta, menerbitkan buku berjudul Isu-Isu Gender dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah yang menulis pada sampul belakangnya:
“Sudah menjadi keprihatinan bersama bahwa kedudukan kaum perempuan dalam sejarah peradaban dunia, secara umum, dan peradaban Islam secara khusus, telah dan sedang mengalami penindasan. Mereka tertindas oleh sebuah rezim laki-laki: sebuah rezim yang memproduksi pandangan dan praktik patriakhisme dunia hingga saat ini.”
Yang terjadi saat ini di negeri kita adalah banyaknya ibu rumah tangga meninggalkan fungsinya sebagai pendidik bagi anak-anaknya dan lebih mengutamakan untuk bekerja tampa memberikan waktu/porsi yang cukup untuk bercengrama dengan Anaknya di rumah. Maka akan terjadilah anak-anak yang kurang kasih sayang dari orangtuanya dan ia akan merespon hal tersebut dengan kenakalan-kenakalan yang ia lakukan di luar seperti mabuk, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Tiga Pondasi dalam pendidikan:
Pertama: Keluarga
Keluarga adalah benteng awal bagi pendidikan anak ntuk membentengi anak dari pengaruh negatif dari luar dan keluarga jangan sampai kehilangan fungsinya sebagai pendidik pertama bagi anak, tempat keluh kesah anak dan sebagainya.
Jangan Sampai Anak itu jauh dengan kelurga karena ia akan mencari kasih sayang dari luar yang belum tentu hal itu baik bagi perkembangannya dan masa depannya.
Kedua : Sekolah
Banyak sekolah-sekolah menawarkan pendidikan umum (SD, SMP, SMA dan SMK) maupun bidang agama (madrasah, ponpes, TPA dan lain-lain) bagi anak-anak kita. Tinggal di pilih saja sesuai dengan bidang yang ingin ditekuni anaknya atau sesuai dengan minatnya.
Ketiga ; Masyarakat
Masyarakat adalah elemen penting dalam dunia pendidikan karena selain anak berinteraksi di rumah dan di sekolah, anak juga berinteraksi di masyarakat. Oleh sebab itu apabila masyarakatnya rusak maka bisa saja anak kita akan terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik.
Dari tiga hal di atas apabila 3 elemen itu baik maka besar kemungkinan anak akan tumbuh dengan baik dalam hal pendidikannya untuk mencapai tujuan hakiki yaitu Selamat dunia akhirat.
Dalam Keluarga ibu adalah seseorang yang lebih dekat dengan anaknya dan peran ibu sangat penting dalam mendidik anaknya. Di mana masa kanak-kanak adalah masa emas dari seorang anak tersebut. Dalam hal ini orangtua berkewajiban untuk memberikan pendidikan Tauhid kepada anaknya, Misalnya mulai dari umur 1-5 di ajarakan kalimat Tauhid dan di kenalkan dengan Allah, mengapa kita harus taat dan menjauhi larangan-Nya.
Apabila Seorang Ibu sudah di sibukan dengan pekerjaan di rumah dan lupa dengan peranan ini maka anak besar kemungkinan akan tumbuh liar dengan pengaruh-pengaruh negatif dari luar. Dan jangan sampai pondasi pertama dalam mendidik anak ini goyah karena keinginan seorang ibu mengejar karirnya sehingga lupa dengan keluarganya.
Tanggung jawab seorang ayah dalam pendidikan anak tidak kalah pentingnya dan sudah seharusnya seorang ayah memberikan pelajaran bagi anak-anak di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu seorang ayah harus mengerti dengan hukum-hukum islam, memahami kiat-kiat mendidik anak dan faham betul mengenai akhlakul karaimah.
Demikian Tulisan Saya Kali ini
Mudah-mudahan akan ada lagi tulisan-tulisan selanjutnya.
Wassalam
Pendidikan ada pondasi awal untuk menjadikan anak berilmu pengetahuan dan memiliki moral yang di tanamkan oleh sang pendidik.
Pendidikan yang paling awal adalah pendidikan keluarga. Karena anak tumbuh dan besar di lingkungan keluarga. Oleh sebab itu sebagai orangtua maka harus menyadari peranan tersebut sesuai dengan firman Allah pada QS. At-tahrim : ayat 6 yang berbunyi: "Wahai Orang-orang Beriman, Peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka...".
Ayat tersebut memperingatkan kepada kita semua untuk memelihara diri kita dan keluarga kita dari api Neraka. Jadi tanggng jawab yang terbesar adalah pada pundak seseorang lelaki sebagai kepala rumah tangga dan sebagai pemimpin di dalam hal mengarungi dunia supaya semua keluarganya selamat dunia dan akhirat. Caranya adalah dengan memerintahkan mereka bertaqwa kepada Allah, menjauhi larangan-Nya dan Mengerjakan apa yang di perintahkan-Nya.
Allah Berfirman dalam Qur'an Surah An-Nisa Ayat 34 yang berbunyi: "Kaum laki-laki itu dalah pemimpin bagi kaum perempuan". Ayat ini telah menegaskan bahwasanya seorang lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan dan setiap kepemimpinan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Tapi fenomena yang terjadi sekarang adalah karena ada ketimpangan atau perubahan tatanan di dalam rumah tangga yang di sebabkan kesetaraan gender yang di gembor-gembor kan oleh aktivis Gender.
Aktivitis Gender Menolak tatanan keluarga yang diberikan oleh Islam dalam membina rumah tangga. Ibu sebagai pendidik pertama dalam keluarga akan kehilangan perannya karena keinginan berperan di dunia luar dan hal ini memang sudah si gembor-gemporkan aktivitis Gender melalui media-media secara halus dan terstruktur.
Di Kutip di situs: http://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2017/05/13/50643/meluruskan-pemahaman-ayat-kepemimpinan-lakilaki-atas-perempuan/
Tahun 2004, Pusat Studi Wanita UIN Yogyakarta, menerbitkan buku berjudul Isu-Isu Gender dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah yang menulis pada sampul belakangnya:
“Sudah menjadi keprihatinan bersama bahwa kedudukan kaum perempuan dalam sejarah peradaban dunia, secara umum, dan peradaban Islam secara khusus, telah dan sedang mengalami penindasan. Mereka tertindas oleh sebuah rezim laki-laki: sebuah rezim yang memproduksi pandangan dan praktik patriakhisme dunia hingga saat ini.”
Yang terjadi saat ini di negeri kita adalah banyaknya ibu rumah tangga meninggalkan fungsinya sebagai pendidik bagi anak-anaknya dan lebih mengutamakan untuk bekerja tampa memberikan waktu/porsi yang cukup untuk bercengrama dengan Anaknya di rumah. Maka akan terjadilah anak-anak yang kurang kasih sayang dari orangtuanya dan ia akan merespon hal tersebut dengan kenakalan-kenakalan yang ia lakukan di luar seperti mabuk, narkoba, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Tiga Pondasi dalam pendidikan:
Pertama: Keluarga
Keluarga adalah benteng awal bagi pendidikan anak ntuk membentengi anak dari pengaruh negatif dari luar dan keluarga jangan sampai kehilangan fungsinya sebagai pendidik pertama bagi anak, tempat keluh kesah anak dan sebagainya.
Jangan Sampai Anak itu jauh dengan kelurga karena ia akan mencari kasih sayang dari luar yang belum tentu hal itu baik bagi perkembangannya dan masa depannya.
Kedua : Sekolah
Banyak sekolah-sekolah menawarkan pendidikan umum (SD, SMP, SMA dan SMK) maupun bidang agama (madrasah, ponpes, TPA dan lain-lain) bagi anak-anak kita. Tinggal di pilih saja sesuai dengan bidang yang ingin ditekuni anaknya atau sesuai dengan minatnya.
Ketiga ; Masyarakat
Masyarakat adalah elemen penting dalam dunia pendidikan karena selain anak berinteraksi di rumah dan di sekolah, anak juga berinteraksi di masyarakat. Oleh sebab itu apabila masyarakatnya rusak maka bisa saja anak kita akan terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik.
Dari tiga hal di atas apabila 3 elemen itu baik maka besar kemungkinan anak akan tumbuh dengan baik dalam hal pendidikannya untuk mencapai tujuan hakiki yaitu Selamat dunia akhirat.
Dalam Keluarga ibu adalah seseorang yang lebih dekat dengan anaknya dan peran ibu sangat penting dalam mendidik anaknya. Di mana masa kanak-kanak adalah masa emas dari seorang anak tersebut. Dalam hal ini orangtua berkewajiban untuk memberikan pendidikan Tauhid kepada anaknya, Misalnya mulai dari umur 1-5 di ajarakan kalimat Tauhid dan di kenalkan dengan Allah, mengapa kita harus taat dan menjauhi larangan-Nya.
Apabila Seorang Ibu sudah di sibukan dengan pekerjaan di rumah dan lupa dengan peranan ini maka anak besar kemungkinan akan tumbuh liar dengan pengaruh-pengaruh negatif dari luar. Dan jangan sampai pondasi pertama dalam mendidik anak ini goyah karena keinginan seorang ibu mengejar karirnya sehingga lupa dengan keluarganya.
Tanggung jawab seorang ayah dalam pendidikan anak tidak kalah pentingnya dan sudah seharusnya seorang ayah memberikan pelajaran bagi anak-anak di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu seorang ayah harus mengerti dengan hukum-hukum islam, memahami kiat-kiat mendidik anak dan faham betul mengenai akhlakul karaimah.
Demikian Tulisan Saya Kali ini
Mudah-mudahan akan ada lagi tulisan-tulisan selanjutnya.
Wassalam
numpang share ya min ^^
BalasHapusbosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^